
Laju Kota bercerita tentang Jakarta sebagai kota termacet ke-14 di Dunia, tahun 2012. Cerita ini menjadi debut majalah Voice + yang terbit di tahun yang sama. Saat itu, majalah ini merupakan satu-satunya media lokal yang memberi kesempatan pada fotografer di Indonesia untuk menerbitkan karya foto cerita mereka dengan halaman yang banyak dan juga upah yang cukup tinggi saat itu.
Saya melihat kemacetan sebagai fenomena psikis borjuis yang memandang hidup selalu kompetitif, namun semuanya mengalami kekalahan yang sama; memenuhi ruang hingga sulit bergerak.





















